Jumat, 21 Agustus 2015

MAKALAH TENTANG PRAKARYA TANAH LIAT


KATA PENGANTAR

     Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberi rahmat serta karunia –Nya kepada saya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktu-Nya yang berjudul :“Tanah Liat” Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian “Tanah Liat” , kami harap Makalah ini dapat memberi informasi kepada kita semua tentang “tanah liat” dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari khususnya untuk Kami dan umumnya untuk para pembaca Makalah ini. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir Kata ,Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir,semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin











                                        DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB  I :
            1. Pendahuluan
            2. Latar Belakang
            3. Perumusan Masalah
            4. Tujuan
BAB II :
            1. Pembahasan
            2. Sejarah
            3. Jenis-Jenis
            4. Perkembangan
BAB III:
            1. Penutup
            2. Kesimpulan
            3. Saran
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Lempung atau tanah liat ialah kata umum untuk partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
`Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon dan satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan membesar saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau “pecah-pecah” bila kering.
Clay adalah istilah umum termasuk banyak kombinasi satu atau lebih mineral lempung dengan jejak oksida logam dan bahan organik. liat geologi deposito sebagian besar terdiri dari mineral phyllosilicate mengandung sejumlah variabel air terperangkap dalam struktur mineral.
Tanah liat dihasilkan oleh alam, yang bersal dari pelapukan kerak bumi yang sebagian besar  tersusun oleh batuan feldspatik, terdiri dari batuan granit dan batuan beku. Kerak bumi terdiri dari unsur unsur seperti silikon, oksigen, dan aluminium. Aktivitas panas bumi membuat pelapukan batuan silika oleh asam karbonat. kemudian membentuk terjadinya tanah liat.
Kami membuat laporan ini karena merupakan tugas dari guru prakarya, dan kami ingin membuat sesuatu yang bermanfaat nantinya apabila kami sudah tidak bersekolah disini lagi.

B.  Rumusan Masalah

·        Bagaimana pembuatan dari tanah liat
·        Apa saja pengertian dari tanah liat
·        Jenis apa saja yang ada pada tanah liat
·        Apa manfaat dari tanah liat


C. Tujuan

Tujuan kami membuat laporan ini untuk mendapatkan nilai yang bagus dan juga kami ingin membagikan pengetahuan kami tentang tanah liat, dan semoga dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang tanah liat bagi teman – teman kami, karena disini, kami membahas tentang tanah liat.














BAB II
Pembahasan
A.  Pengertian Tanah Liat
Lempung atau tanah liat adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon yang mengapit satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan memuai saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila kering
B.  Sejarah
Sebagian ahli purbakala berpendapat bahwa tanah liat telah digunakan sebagai bahan keramik selama kurun waktu kurang lebih 15.000 tahun. Jadi tak mengherankan jika ada potongan atau pecahan jambangan tanah liat yang setelah diteliti ternayata berasal dari zaman neolithikum. Fakta ini bahwa potongan tanah liat tersebut telah berumur 10.000.
Peradaban manusia sejak 5000 silam telah memanfaatkan api untuk menjadikan benda dari tanah liat lebih kuat dan tidak mudah dirembesi air. Manusia saat itu pun menyadari bahwa dengan membakarnya, maka sifat-sifat tanah liat akan sepenuhnya berubah.
Lukisan dan gambar pada dinding dari peradaban pada mesir sekitar 5000 tahun lalu menunjukkan bagaimana para pengerajin tembikar sedang mengolah tanah liat menjadi batu bata atau jambangan. Penggunaan tanah liat dari waktu ke waktu semakin beraneka ragam, mulai dari sebagai bahan-bahan untuk bendaibenda kecil hingga sebagai bahan bangunan. Batu bata dan ubin dari tanah liat adalah salah satunya.
Beberapa peninggalan benda tembikar berumur ribuan tahun telah dapat dikatakan bernilai seni tinggi. Semakin pandai seseorang dalam mengolah tanah liat, maka semakin halus dan indah benda-benda yang dihasilkannya.
Dari waktu ke waktu, penggunaan tanah liat sebagai bahan bagunan masih terus mengalami perkembangan. Bahkan saat ini pun benda-benda keramik masih menjadi salah satu sektor industri besar di dunia.
C.  Jenis jenis tanah liat
tanah liat di bagi dalam dua jenis, primer dan skunder
1. tanah liat Primer
Yang disebut tanah liat primer (residu) adalah jenis tanah liat yang dihasilkan dari pelapukan batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang tidak berpindah dari batuan induk (batuan asalnya), karena tanah liat tidak berpindah tempat sehingga sifatnya lebih murni dibandingkan dengan tanah liat sekunder. Selain tenaga air, tenaga uap panas yang keluar dari dalam bumi mempunyai andil dalam pembentukan tanah liat primer. Karena tidak terbawa arus air dan tidak tercampur dengan bahan organik seperti humus, ranting, atau daun busuk dan sebagainya, maka tanah liat berwarna putih atau putih kusam. Suhu matang berkisar antara 13000C–1400 0C, bahkan ada yang mencapai 17500C. Yang termasuk tanah liat primer antara lain: kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan dolomite, biasanya terdapat di tempat-tempat yang lebih tinggi daripada letak tanah sekunder. Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit akan memberikan lempung merah sedangkan granit akan memberikan lempung putih. Mineral kwarsa dan alumina dapat digolongkan sebagai jenis tanah liat primer karena merupakan hasil samping pelapukan batuan feldspatik yang menghasilkan tanah liat kaolinit.





Tanah liat primer memiliki ciri-ciri:
·        warna putih sampai putih kusam
·        cenderung berbutir kasar,
·        tidak plastis,
·        daya lebur tinggi,
·        daya susut kecil
·        bersifat tahan api
Dalam keadaan kering tanah liat menjadi rapuh mudah ditumbuk menjadi tepung. Hal ini disebabkan partikelnya yang terbentuk tidak simetris dan bersudut-sudut tidak seperti partikel tanah liat sekunder yang berupa lempengan sejajar. Secara sederhana dapat dijelaskan melalui gambar penampang irisan partikel kwarsa yang telah dibesarkan beberapa ribu kali.
2. Tanah liat Sekunder
Tanah liat sekunder atau sedimen (endapan) adalah jenis tanah liat hasil pelapukan batuan feldspatik yang berpindah jauh dari batuan induknya karena tenaga eksogen yang menyebabkan butiran-butiran tanah liat lepas dan mengendap pada daerah rendah seperti lembah sungai, tanah rawa, tanah marine, tanah danau. Dalam perjalanan karena air dan angin, tanah liat bercampur dengan bahan-bahan organik maupun anorganik sehingga merubah sifat-sifat kimia maupun fisika tanah liat menjadi partikel-partikel yang menghasilkan tanah liat sekunder yang lebih dan lebih plastis. Jumlah tanah liat sekunder lebih lebih banyak dari tanah liat primer
seperti besi, nikel, titan, mangan dan sebagainya, dari sudut ilmu keramik dianggap sebagai bahan pengotor. Bahan organik seperti humus dan daun busuk juga merupakan bahan pengotor tanah liat.
Karena pembentukannya melalui proses panjang dan bercampur dengan bahan pengotor, maka tanah liat mempunyai sifat: berbutir halus, berwarna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, suhu matang antara 9000C-14000C. Pada umumnya tanah liat sekunder lebih plastis dan mempunyai daya susut yang lebih besar daripada tanah liat primer.
Semakin tinggi suhu bakarnya semakin keras dan semakin kecil porositasnya, sehingga benda keramik menjadi kedap air. Dibanding dengan tanah liat primer, tanah liat sekunder mempunyai ciri tidak murni, warna lebih gelap, berbutir lebih halus dan mempunyai titik lebur yang relatif lebih rendah. Setelah dibakar tanah liat sekunder biasanya berwarna krem, abu-abu muda sampai coklat muda ke tua.

Tanah liat sekunder memiliki ciri-ciri:
  • Kurang murni.
  • Cenderung berbutir halus.
  • Plastis.
  • Warna krem/abu-abu/coklat/merah jambu/kuning, kuning muda, kuning kecoklatan, kemerahan, kehitaman.
  • Daya susut tinggi.
  • Suhu bakar 12000C–13000C, ada yang sampai 14000C (fireclay, stoneware, ballclay).
  • Suhu bakar rendah 9000C–11800C, ada yang sampai 12000C (earthenware).
Warna tanah tanah alami terjadi karena adanya unsur oksida besi dan unsur organis, yang biasanya akan berwama bakar kuning kecoklatan, coklat, merah, wama karat, atau coklat tua, tergantung dan jumlah oksida besi dan kotoran-kotoran yang terkandung. Biasanya kandungan oksida besi sekitar 2%-5%, dengan adanya unsur tersebut tanah cenderung berwarna Iebih gelap, biasanya matang pada suhu yang lebih rendah, kebalikannya adalah tanah berwama lebih terang atau pun putih akan matang pada suhu yang lebih tinggi.
Menurut titik leburnya, tanah liat sekunder dapat dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu:

1. Tanah Liat Tahan Api (Fireclay).
Kebanyakan tanah liat tahan api berwarna terang (putih) ke abu-abu gelap menuju ke hitam dan ditemukan di alam dalam bentuk bongkahan padat, beberapa diantaranya berkadar alumina tinggi dan berkadar alkali rendah. Titik leburnya mencapai suhu ±  1500 ºC. Yang tergolong tanah liat tahan api ialah tanah liat yang tahan dibakar pada suhu tinggi tanpa mengubah bentuk, misalnya kaolin dan mineral tahan api seperti alumina dan silika. Bahan ini sering digunakan untuk bahan campuran pembuatan massa badan siap pakai, untuk produk stoneware maupun porselin.
Karena beberapa sifatnya yang menguntungkan, antara lain berwarna putih, mempunyai daya lentur dan sebagainya, maka Kaolin juga dipakai sebagai bahan pengisi untuk produk kertas dan kosmetik.

2. Tanah Liat Stoneware.

Tanah liat stoneware ialah tanah liat yang dalam pembakaran gerabah (earthenware) tanpa diserta perubahan bentuk. Titik lebur tanah liat stoneware bisa mencapai suhu 1400 ºC. Bisaanya berwarna abu-abu, plastis, mempunyai sifat tahan api dan ukuran butir tidak terlalu halus. Jumlah deposit di alam tidak sebanyak deposit kaolin atau mineral tahan api. Tanah liat stoneware dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan benda keramik alat rumah tangga tanpa atau  menggunakan campuran bahan lain. Setelah suhu pembakaran mencapai ± 1250 ºC, sifat fisikanya berubah menjadi keras seperti batu, padat, kedap air dan bila diketuk bersuara nyaring.
                                                                                                        
D.    Fungsi tanah liat
Tanah liat yang kita kenal sebagai hiasan ternyata memiliki funsi bagi kesehatan tubuh dan kecantikan kulit. Tanah liat memiliki 67 mineral yang berguna untuk tubuh kita. Dari ke 67 mineral tersebut diantaranya, magnesium, zat besi, kalsium, mangan, silica, potasium, dan elemen-elemen trace lainya.
Tanah liat bisa berfungsi sebagai obat sakit perut, karena tanah liat memiliki zat seperti sponge yang berfungsi menyerap racun dalam tubuh. Tanah liat juga dapat meringankan rasa sakit pada luka, karena sifat tanah liat yang adem dan memiliki kandungan zink dan zat besi yang dapat membantu penyembuhan luka.
Selain itu tanah liat juga dapat berfungsi untuk kecantikan, tanah liat dapat mengencangkan kulit dan menghaluskan kulit, yang dapat anda gunakan sebagai masker. Tanah liat juga dapat menyerap racun-racun di dalam tubuh kita seperti bakteri, zat logam berbahaya yang berfungsi sebagai detox dalam tubuh.
Dalam setiap pengobatannya, tanah liat memiliki cara yang berbeda-beda. Tanah liat bisa di makan atau diminum. Tanah liat bisa juga digunakan sebagai terapi, dengan cara mengoleskan tanah liat kebagian tubuh yang sakit atau dapat juga dengan cara berendam di dalam larutan tanah liat selama kurang lebih 30 menit. Dengan cara ini tanah liat mampu menyerap logam yang beracun dalam tubuh.
Tanah liat juga dapat dikonsumsi dalam bentuk cair. Tanah liat diblender dengan kekentalan yang sama dengan jus, lalu disaring. Dan bagi anda yang suka mengkonsumsi tanah liat dalam keadaan yang kering, bisa anda masukan ke dalam kapsul.
Di beberapa negara, pengobatan tanah liat sudah menjadi tradisi. Termasuk beberapa daerah di Indonesia, contoh di Jawa Timur disebut "ampo" (tanah liat yang disangrai).
Berdasarkan komposisi tanah liat dan suhu pembakarannya, keramik tradisional dibedakan menjadi tembikar (terakota), gerabah (earthenware), keramik batu (stoneware), dan porselen (porcelain). 
1.   Terakota atau tembikar adalah produk yang bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran sekitar 1000oC. 
2.   Gerabah adalah produk yang bahanbakunya dari tanah liat dengan pembakaran 1200oC. Bahan baku keramik batu adalah tanah liat dengan campuran bahan lain diantaranya kuarsa dan air, dibakar sampai suhu 1200oC-2000oC. 
3.   Porselin dibuat dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang pada pembakaran 15000oC.
Berikut beberapa contoh produk yang terbuat dari bahan baku tanah liat.
1.   Batu bata merah, genting, lubang angin-angin hiasan genting, merupakan jenis produk terakota atau tembikar.
2.   Kendi, gentong, cobek, tutup pengukus, pot bunga, dan celengan dari tanah liat merupakan jenis produk gerabah.
3.   Mangkuk sayur, piring, cangkir, tatakan, dan teko merupakan produk jenis keramik.
4.   Tegel, perlengkapan saniter (bak pencuci, bak mandi), dan isolator listrik merupakan produk jenis porselin.
Kualitas terakota, gerabah, dan keramik lebih rendah dari porselin. Secara kasat mata sulit membedakan kualitas produk tanah liat dari tembikar sampai porselin, karena yang membedakan adalah komposisi kandungan mineral dari bahan dan tingkat pembakarannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk  membedakan tingkat pembakarannya adalah mengetahui perbedaan suara dari suatu keramik yang telah dibakar.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat keramik, antara lain mixer digunakan untuk mengaduk bahan keramik, glasir yang berfungsi mengkilapkan, cetakan gypsum, penggiling glasir, rak pengering, pencelup glasir, dan oven atau tungku pemanas.


Cara Membuat Asbak Dari Tanah liat
1. Buat Adonan
Dengan bahan baku yang telah didapatkan, kini waktunya untuk membuat adonan. Anda dapat memulai dengan mencampur bahan tanah liat dengan air secukupnya.Ingat, jangan terlalu encer ya.
2. Bentuk Sesuai Keinginan
Anda dapat berimajinasi, seperti apa asbak yang akan anda buat. Anda dapat membuat asbak yang bentuknya lain daripada asbak yang biasanya. Bentuknya terserah anda! Jika sudah terbentuk, pastikan permukaannya halus agar nyaman saat dipegang saat sudah jadi.
3. Diamkan
Sesaat setelah terbentuk, anda dapat mendiamkan karya tanah liat anda selama dua hari. Diamkan pada tempat yang aman sambil diangin-anginkan. Jika ada tanda-tanda keretakan saat didiamkan maka itu berarti kurang baik saat pengerjaannya.
4. Bakar/jemur
Karya anda masih belum jadi, setelah didiamkan anda harus membakar karya tanah liat anda dengan api dari kayu, batubara atau selama 14 jam, pastikan karya anda kering dan matang.
5. Berikan Warna
Karya dari tanah liat anda sudah hampir jadi. Anda tinggal memberikan warna pada karya anda. Beri warna dengan cat sesuai keinginan anda.
images.jpegItulah beberapa cara membuat asbak dari tanah liat. Asbak juga merupakan karya yang mempunyai nilai ekonomi, jika karya anda baik dan unik kita dapat menjualnya sebagai souvenir.
·          Perkiraan harga
Ø  Tanah Liat                     Rp.30.000 Hasil gambar untuk cara membuat asbak dari tanah liat
Ø  Cat poster                     Rp.15.000
Ø  Kuas                             Rp. 3.000
Jumlah                         Rp.48.000
BAB III

PENUTUP
A.  Kesimpulan

       Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Terima Kasih pada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini juga sumber-sumber yang telah membantu dalam melengkapi materi makalah ini.
       Kami banyak berharap teman teman yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
       Dari materi yang telah penulis kemukakan berdasarkan data-data yang telah penulis sajikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tanah liat adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.

B.      Saran
·        Sebaiknya masyarakat lebih menghargai alat-alat tradisional dalam neger terutama gerabah, agar produk gerabah tetap dilestarikan dan dikenal oleh masyarakat luas.
·        Seharusnya para perajin tanah liatlebih mengembangkan dan meningkatkan kualitas produknya sehingga produk-produk dalam negeri dapat digunakan sebagaimana kita menggunakan produk yang modern.






 KELOMPOK MAWAR



KETUA         : MAULIANISA
                   CAROLINE ANGELINA
                   DIAN ARUM
                   JACQUELINE DESTANIA
                   NABILLA KHAIRUNNISA
                                               NINDY NATASYA
KELAS          : X BB
SMAN 33 JAKARTA




5 komentar: